A.
Program Kampanye Keselamatan Transportasi Jalan
1.
Dasar Hukum
Berdasarkan
UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ (Pasal
203: menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan. Pada RUNK
terdapat program Dekade Aksi Keselamatan yang di dalamnya mengandung 5 pilar
keselamatan jalan sebagai upaya peningkatan keselamatan jalan di Indonesia. 5
pilar tersebut yaitu :
·
Manajemen
Keselamatan Jalan
·
Jalan yang
Berkeselamatan
·
Kendaraan yang
Berkeselamatan
·
Perilaku
Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
·
Penanganan Pasca
Kecelakaan
Berdasarkan 5 pilar tersebut, kampanye
keselamatan transportasi jalan termasuk ke dalam pilar ke-4 yaitu perilaku
pengguna jalan yang berkeselamatan. Pada pilar ke-4 yang bertanggung jawab
adalah POLRI.
2.
Target Penurunan
Tingkat Fatalitas

·
Tahun 2010 angka kematian
per 100.000 populasi adalah sebesar
13,1516 dan ditargetkan pada tahun 2020 dan 2035 akan menjadi 6,57 (penurunan 50%) dan 2,63 (80%)
·
Tahun 2010 nilai case fataliti rate (CFR) sebesar 50,70%, dan ditargetkan pada tahun 2020 dan
2035 menjadi 25,35% (penurunan 50%) dan
10,14% (80%)
B.
Penyuluhan Keselamatan Transportasi Jalan
1.
Definisi
Proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang
disuluh agar terbangun proses perubahan
perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati
oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung. Operator : kesadaran, pengetahuan
dan ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan.
Di dalam penyuluhan keselamatan jalan
terkandung makna adanya proses-proses:
a.
Proses komunikasi persuasif
oleh penyuluh
b.
Proses
pemberdayaan sasaran penyuluhan
c.
Proses
komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
2.
Tahapan
Penyuluhan
Tahap adopsi pada diri sasaran
penyuluhan
a.
Tahap penumbuhan perhatian
Mengetahui adanya gagasan/ide atau
praktek baru untuk pertama kalinya
b.
Tahap penumbuhan minat
Ingin mengetahui lebih banyak dan
berusaha mencari informasi lebih lanjut.
c.
Tahap menilai
Mampu membuat perbandingan.
d.
Tahap mencoba
Mencoba gagasan baru atau praktek baru.
e.
Tahap menerapkan
Meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara
berkelanjutan.
3.
Penyusunan
Program Penyuluhan
a.
Perumusan keadaan
Penggambaran fakta berupa data dan
informasi
b.
Penetapan tujuan
Perumusan keadaan yang hendak dicapai
SMART, yaitu specific (khas); measurable
(dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic
(realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai
tujuan)
c.
Penetapan masalah
Perumusan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan tidak tercapainya tujuan
d.
Penetapan rencana kegiatan
Merumuskan cara mencapai tujuan
·
Tingkat
kemampuan sasaran penyuluhan
·
Ketersediaan
teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
·
Tingkat
kemampuan penyuluh
·
Situasi
lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada
·
Alokasi
pembiayaan
4.
Materi
Penyuluhan
a.
Pesan yang akan
disampaikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan
b.
Berupa pesan
kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
c.
Bersifat
menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur
Prinsip 7 C :
a.
Credibility: pesan dapat
diyakini kebenarannya
b.
Contex: berkaitan dengan
masalah keselamatan di wilayahnya
c.
Content: isinya memiliki arti
bagi penerima pesan
d.
Clarity: jelas susunan bahasa,
gambar dan simbol
e.
Continuity and consistency:
berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
f.
Channels: saluran media
komunikasi yang sesuai penerima
g.
Capability of audience:
sesuai dengan kemampuan penerima pesan
5.
Metode
Penyuluhan
a.
Berdasarkan
teknik komunikasi yang digunakan:
·
Metode
penyuluhan langsung
Tatap muka antara penyuluh dan sasaran
penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
·
Metode
penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui perantara/media
komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio,
siaran televisi, pemutaran film, dll)
b.
Berdasarkan
jumlah sasaran
·
Pendekatan
perorangan
Langsung antara penyuluh dengan orang
per orang
·
Pendekatan
kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang
(diskusi, kursus, serasehan, dll)
·
Pendekatan
massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran
radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll
c.
Berdasarkan
indera penerima sasaran
·
Indera
penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk,
penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
·
Indera
pendengaran
Melalui indera pendengaran, antara lain
melalui siaran radio, iklan radio, dll.
·
Kombinasi indera
penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil,
pemutaran film, siaran televisi, dll.
d.
Ceramah
·
Penyampaian
materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
·
(+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat
diikuti peserta dalam jumlah besar
·
(-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat
tergantung pada kemampuan penceramah
e.
Demonstrasi
·
Memperlihatkan
secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal
·
(+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam
·
(-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan
relatif besar
f.
Kursus/pelatihan
·
Proses belajar
mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
·
(+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader
bagi kelompoknya
·
(-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan
pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering
mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
g.
Pameran
·
Usaha
memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik,
gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat
tertentu
·
(+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek
publisitas
·
(-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus
berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai
masalah
h.
Pemberian
penghargaan
- Kegiatan
sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada individu/instansi
atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu tertentu.
- (+) Merangsang peserta untuk
meningkatkan prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang
luas dan melibatkan lembaga/badan lain
- (-) Membutuhkan biaya tambahan
pelaksanaan; hanya melibatkan beberapa orang peserta
i.
Pemutaran film
- Metode
penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal,
serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.
- (+) Lebih menarik; sekaligus sebagai
hiburan; jangkauannya lebih luas
- (-) Tidak terdapat komunikasi dua
arah; biaya tinggi
j.
Penempelan
poster
·
Metode penyuluhan
yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai
kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan
ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering
digunakan sebagai tempat orang berkumpul
·
(+) Jangkauan sasaran lebih luas
·
(-) Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan
mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
k.
Penyebaran
brosur, leaflet, & majalah
- Menggunakan
brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada
saat tertentu.
- (+) Materi lebih lengkap dan jelas
serta lebih khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi metode
penyuluhan yang lain; dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk
berpartisipasi (khusus untuk majalah).
- (-) Bahasa harus menyesuaikan dengan
bahasa komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin
terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode
lainnya
6.
Media Penyuluhan
a.
Media penyuluhan tercetak
b.
Media penyuluhan audio
c.
Media penyuluhan audio visual
d.
Media penyuluhan berupa obyek fisik/benda
nyata
e.
Media penyuluhan luar ruangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar